Ajak WBP Rutan Kraksaan Selamatkan Anak Generasi Bangsa
KRAKSAAN – Sedikitnya 298 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kraksaan diajak untuk bersama-sama menyelamatkan anak-anak generasi bangsa dari kekerasan. Ajakan tersebut disampaikan oleh Care Foundation Kabupaten Probolinggo saat memberikan hipno terapy dengan menggunakan alam bawah sadar, Senin (9/5/2016).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan keluarga besar Rutan Kelas II B Kraksaan, Ketua Care Foundation Kabupaten Probolinggo dr Mirrah Samiyah serta sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Hipno terapy ini diawali dengan pemberian motivasi kepada ratusan WBP Rutan Kelas II B Kraksaan dengan menggunakan kekuatan spiritual religius. Dimana para WBP diajak untuk bisa mendekatkan diri dan meminta dalam hati sambil membaca istighfar kepada Allah SWT.
Beragam ekpresi sangat jelas terlihat dari wajah para WBP. Mereka yang khusyu tampak meneteskan air mata karena selama ini merasa sudah banyak berbuat kesalahan. Terlebih saat WBP diajak untuk memejamkan mata dan memusatkan pikiran hanya kepada Allah dengan tujuan untuk meminta ampunan dan disembuhkan dari segala macam penyakit.
Tetesan air mata tidak hanya terlihat pada ratusan WBP Rutan Kelas II B Kraksaan. Jejeran undangan di depanpun tidak mampu membendung air matanya, termasuk juga Bupati Tantri. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Probolinggo ini terlihat khusyu mengikuti rangkaian hipno terapy tersebut.
Dalam sambutannya Bupati Tantri mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan niat untuk memperbaiki diri dan menyesali semua perbuatan yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Sekarang tergantung niatnya, apakah mau memperbaiki diri atau tidak. Percayalah yang hidup ini tidak ada satupun yang sempurna. Hanya Allah yang mampu membolak balikkan semuanya. Kita tidak tahu bagaimana nanti ke depan,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, tugas pertama yang harus dilakukan setelah keluar dari Rutan ini adalah bagaimana nantinya menjadi manusia yang lebih bagus. “Siapa tahu dikumpulkan disini supaya tidak disibukkan dengan pekerjaan. Ketika mendengar adzan langsung sholat. Beda dengan yang ada di luar yang disibukkan dengan lain-lain. Itu contoh kecil bagaimana menyikapi hidup status dan jabatan,” jelasnya.
Bupati Tantri menambahkan bahwa semua manusia akan menghadap Allah. Oleh karena itu, setiap manusia wajib mempersiapkan diri dengan baik. “Siapkanlah diri kita dengan baik sebelum menghadap Allah. Semoga kita senantiasa sehat lahir dan batin. Itulah yang paling penting. Kalau yang lain itu bisa menyusul dan bisa dicari,” terangnya.
Sementara Ketua Care Foundation Kabupaten Probolinggo dr Mirrah Samiyah menyampaikan bahwa para WBP Rutan Kelas II B Kraksaan merupakan orang yang sangat beruntung karena memiliki banyak waktu untuk bisa beribadah kepada Allah. “Dengan segala kerendahan hati, setelah keluar dari sini mohon selamatkan anak-anak generasi bangsa,” katanya.